Wanita di Vietnam
Indeks Ketidaksetaraan Gender | |
---|---|
Nilai | 0.299 (2012) |
Peringkat | 48 |
Kematian ibu (per 100,000) | 59 (2010) |
Wanita dalam parlemen | 24.4% (2012) |
Perempuan di atas 25 tahun dengan pendidikan menengah | 24.7% (2010) |
Wanita dalam tenaga kerja | 73.2% (2011) |
Indeks Ketimpangan Gender Global[1] | |
Nilai | 0.6863 (2013) |
Peringkat | 73 dari 144 |
Peran wanita di Vietnam adalah subyek dari beberapa perubahan sepanjang sejarah Vietnam. Mereka mengambil berbagai peran dalam masyarakat, yang meliputi prajurit, perawat, ibu dan istri. Terdapat beberapa kemajuan dalam hak asasi wanita di Vietnam, seperti meningkatnya perwakilan wanita dalam pemerintahan, serta pembentukan Serikat Wanita Vietnam pada 1930.
Beberapa cendekiawan menyatakan bahwa Vietnam merupakan sebuah masyarakat matriakhal dominan sebelum kekuasaan Tiongkok, yang membawa nilai-nilai patriakhal Konghucu.[2] Meskipun masa kekuasaan Tiongkok sebagian besar berakhir sebelum abad ke-2, kebanyakan nilai dan lembaga Tiongkok dilanjutkan oleh dinasti-dinasti Vietnam berikutnya. Pada abad ke-19, Vietnam didominasi oleh kekuasaan Prancis. Beberapa wanita secara temporer menikahi pria Eropa pada masa ini, dengan kedua belah pihak menyaksikan penyatuan tersebut sebagai hal yang saling menguntungkan.[3]
Pada awal abad ke-20, sentimen nasionalis berkembang di Vietnam yang kemudian berujung pada akhir kekuasaan Prancis pada 1954 dan membagi Vietnam menjadi dua di sepanjang paralel ketujuh belas.[4] Terdapat beberapa catatan bahwa nasionalisme meningkatkan hak asasi wanita dengannya, dan beberapa wanita ikut serta dalam revolusi melawan kekuasaan Prancis.[5]
Peran wanita dalam perang dan di luar rumah makin meningkat sepanjang abad ke-20, khususnya pada Perang Indochina. Pada saat dan setelah Perang Vietnam, pemerintahan Partai Komunis Vietnam membuat upaya untuk meningkatkan hak, kesetaraan dan perwakilan wanita dalam pemerintahan. Ini meliputi pembentukan kuota kerja pada 1960an, yang dibuat agar wanita menduduki persentase pekerjaan tertentu dalam sektor berbeda.[6]
Hak asasi wanita makin meningkat dalam Vietnam kontemporer, dan wanita makin memegang jabatan kepemimpinan. Pada saat ini, Đặng Thị Ngọc Thịnh adalah Wakil Presiden Vietnam, sebuah jabatan yang ia pegang sejak April 2016. Selain itu, Nguyễn Thị Kim Ngân terpilih menjadi Ketua Majelis Nasional Vietnam pada Maret 2016, pertama kalinya seorang wanita memegang jabatan tersebut.[7][8] Namun, masih ada pengaruh peran gender dan pengaruh kebudayaan di Vietnam pada masa sekarang, yang dibatasi baik di dalam rumah maupun di luar rumah dalam lingkungan sosioekonomi.
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "The Global Gender Gap Report 2013" (PDF). World Economic Forum. hlm. 12–13.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaVietAmCatholics-p32
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:6
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamavietventures.com
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaTurley
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaWerner
- ^ "Vietnam elects first chairwoman of parliament". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-26. Diakses tanggal 2016-10-25.
- ^ "Nguyen Thi Kim Ngan elected as first woman National Assembly chair". Báo Ấp Bắc. Diakses tanggal 2016-10-26.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Forbes, Andrew, and Henley, David: Vietnam Past and Present: The North. Chiang Mai. Cognoscenti Books, 2012. ASIN: B006DCCM9Q.
- S. Abramson, Marc (2011). Ethnic Identity in Tang China. University of Pennsylvania Press. ISBN 0812201019. Diakses tanggal 2 August 2013.
- Cartier, Carolyn (2011). Globalizing South China. Volume 91 of RGS-IBG Book Series. John Wiley & Sons. ISBN 1444399241. Diakses tanggal 2 August 2013.
- Reilly, Kevin; Kaufman, Stephen; Bodino, Angela, ed. (2003). Racism: A Global Reader (edisi ke-illustrated). M.E. Sharpe. ISBN 0765610590. Diakses tanggal 2 August 2013.
- Schafer, Edward Hetzel (1967). The Vermilion Bird. University of California Press. Diakses tanggal 2 August 2013.
- Schafer, Edward H. (1963). The Golden Peaches of Samarkand: A Study of Tʻang Exotics. Volume 742 of History: University of California Press (edisi ke-illustrated, reprint). University of California Press. Diakses tanggal 2 August 2013.
- Bui Van Bao (2000). Việt Sử Bằng Tranh(Illustrated History of Vietnam). Nhà Xuất Bản Việt Long. Diakses tanggal 5 January 2013.<http://www.vietlist.us/VietHistory/>
- Nguyen, Nathalie Huynh Chau. Vietnamese Women: Narratives of Cross-Cultural Marriage, Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific, Issue 21, September 2009
- Clark, Helen. Do Vietnamese women really long to marry Chinese men? Diarsipkan 2012-10-14 di Wayback Machine., April 2, 2010